Ayo "Custom" SesukaMu!

PT Bumi Mataritama berpengalaman selama 20 tahun lebih dalam bidang pembuatan berbagai perlengkapan custom berbahan utama stainless steel Grade terbaik (SS201, SS304, dan SS316). Disamping itu kami juga memproduksi peralatan rumah tangga dan industri berbahan besi serta material lainnya untuk produk tertentu.

6 Cara Mengatasi Trauma, Pulihkan Diri

Jakarta – Cara mengatasi trauma perlu diketahui sehingga bisa segera diterapkan agar tidak memengaruhi kualitas hidup.

Trauma didefinisikan sebagai keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa atau cedera jasmani. Trauma bisa dimaknai luka pada tubuh atau fisik.

Sementara menurut American Psychological Association (APA), trauma didefinisikan sebagai pengalaman yang luar biasa mengubah hidup yang dapat menyebabkan rasa sakit dan penderitaan berkelanjutan.

Terkadang, trauma mengakibatkan gangguan stres pascatrauma (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma kompleks (C-PTSD).

Perlu diketahui, respons trauma untuk setiap individu berbeda-beda, strategi self-care (perawatan diri) untuk mengelola trauma merupakan bagian integral dari setiap program pemulihan.

Trauma dapat menjadi sesuatu yang kompleks dan memengaruhi aspek kehidupan. Itulah mengapa, trauma karena apa pun perlu segera diatasi, dan setiap orang harus tahu strategi merawat diri sendiri dan menangani trauma.

Mengembangkan self-care yang baik dapat menjadi pengalaman yang positif, bahkan dapat membuat perbedaan besar dalam seberapa baik Anda pulih.

Berikut beberapa cara untuk mengatasi trauma yang Anda alami, disadur dari Klikdokter, Selasa (7/6/2022).

Cara Mengatasi Trauma

1. Meditasi

Shahida Arabi, penulis buku Fifty Shades of Narcissism dan The Smart Girl’s Guide to Self-Care, mengatakan bahwa peristiwa traumatis dapat menghasilkan perubahan pada otak yang mengganggu proses pembelajaran, ingatan, dan regulasi emosional.

Meditasi dapat membantu menyembuhkan area otak yang paling terpengaruh oleh pengalaman traumatis, Selain itu, meditasi dapat menjadi alat yang ampuh untuk pemulihan, terutama bila dikombinasikan dengan teknik penanganan trauma

2. Yoga

Masih dari sumber sama, Arabi mengatakan bahwa yoga juga bisa membantu membangun kembali penguasaan diri setelah kejadian yang membuat Anda merasa tidak berdaya dan lumpuh.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Institut Kesehatan Nasional (NIH), yoga telah terbukti mengurangi gejala gangguan stres pascatrauma. 

Jika digabungkan dengan perawatan trauma konvensional seperti terapi perilaku kognitif dan psikoterapi, manfaat yoga dapat lebih maksimal lagi.

3. Tidur

Andrea Schneider, seorang pekerja sosial klinis berlisensi dari California, percaya bahwa tidur yang berkualitas dapat mengoptimalkan proses penyembuhan Anda. Menurutnya, menetapkan siklus tidur yang sehat membantu meringankan gejala gangguan stres pascatrauma seperti kecemasan dan Depresi.

4. Rutin berolahraga

Berolahraga menjadi komponen penting untuk pemulihan pascatrauma. Schneider mengatakan olahraga dan tidur cukup dapat membantu mengurangi gejala pascatrauma dari waktu ke waktu dan meredam depresi dan kecemasan.

Untuk mengetahui olahraga apa yang cocok, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter dan terapis Anda untuk merancang pendekatan yang terbaik karena beberapa bentuk olahraga justru bisa memperburuk trauma Anda.

5. Cari komunitas yang mendukung

Jangan ragu untuk menghilangkan kontak dengan orang yang tidak menghargai perasaan Anda, atau yang tidak mendukung proses penyembuhan Anda. 

Hubungan yang menyembuhkan, seperti menghormati pengalaman hidup dan jalur pemulihan Anda, merupakan prinsip utama pemulihan trauma. Hal ini terutama berlaku bagi mereka yang berupaya sembuh dari trauma masa kecil.

Jalinlah hubungan baik dengan komunitas pemulihan trauma, teman-teman, dan orang-orang terkasih yang mendukung Anda. Support system yang kuat akan sangat memengaruhi peluang kesembuhan.

6. Menulis diary

Menulis diary dapat bermanfaat bagi mereka yang mengalami PTSD. Penelitian menunjukkan bahwa menulis diary dapat membantu mengurangi gejala-gejala pascatrauma sambil menyediakan ‘saluran pembuangan’ yang aman untuk kegelisahan, kemarahan, dan emosi yang menantang lainnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *