Ayo "Custom" SesukaMu!

PT Bumi Mataritama berpengalaman selama 20 tahun lebih dalam bidang pembuatan berbagai perlengkapan custom berbahan utama stainless steel Grade terbaik (SS201, SS304, dan SS316). Disamping itu kami juga memproduksi peralatan rumah tangga dan industri berbahan besi serta material lainnya untuk produk tertentu.

Pengertian Wukuf, Waktu, Tata Cara, dan Kesalahan yang Wajib Dihindari

Jakarta – Satu di antara rukun haji yang tidak boleh dilewatkan seluruh jemaah saat berhaji, yaitu melaksanakan wukuf di Arafah. Wukuf saat berhaji dilaksanakan pada 9 Zulhijjah.

Jemaah yang tidak mengerjakan wukuf di padang Arafah, ibadah hajinya tidak sempurna atau tidak sah. Wukuf juga sering kali disebut sebagai puncak ibadah haji.

Secara umum, wukuf adalah berdiam diri di padang Arafah. Namun saat melaksanakan wukuf jemaah tidak berdiam diri saja.

Jemaah haji dianjurkan untuk melakukan sejumlah ibadah lainnya. Hal tersebut tercantum dalam arti potongan ayat berikut:

“(Jemaah haji) dianjurkan wukuf dalam keadaan suci, memperbanyak zikir, tahlil, doa, talbiyah, tadarus Al-Qur’an, memperbanyak tadharru (ketundukan hati), merendahkan diri, berdoa terus menerus, lalu menghadap Kabah dan membentangkan kedua tangan.”

Berikut pembahasannya secara mendalam yang perlu dicermati jemaah yang melaksanakan ibadah haji, seperti disadur dari laman Kapanlagi, Jumat (8/7/2022).

Pengertian Wukuf

Wukuf adalah satu di antara rukun dalam ibadah haji yang wajib dilakukan. Dalam bahasa Arab wukuf berarti “berhenti”.

Wukuf bisa dimaknai sebagai berhentinya aktivitas jemaah yang melaksanakan ibadah haji untuk berdiam diri di padang Arafah.

Pada saat pelaksanaan wukuf, seluruh jemaah akan bermalam di tempat suci dan bersejarah tersebut. Wukuf juga sering disebut sebagai inti dari ibadah haji.

Tak mengherankan, kemudian wukuf menjadi satu di antara rukun yang ditekankan untuk dijalankan. Tanpa melakukan wukuf, ibadah haji bisa tidak sah.

Dalam pelaksanaan wukuf, terdapat tiga makna penting, yaitu zawal, wukuf, dan arafa. Zawal artinya pergeseran dari terang ke gelap, selayaknya pergerakan matahari.

Hal ini diibaratkan perjalanan manusia menuju alam akhiratnya, yang gelap, tetapi kemudian terang karena pada hakikat hidup yang sebenarnya adalah di akhirat.

Wukuf berarti tekad dalam memutus keburukan dalam hati, pikiran, dan tindakan. Sementara, arafa artinya sadar bahwa hidup dunia sejatinya hanya menuju ke kehidupan akhirat yang kekal.

Waktu Pelaksanaan Wukuf

Wukuf di padang Arafah dilaksanakan pada 9 Zulhijah. Wukuf dilakukan sejak matahari sudah tergelincir atau bergeser dari tengah hari (pukul 12 siang).

Hari pelaksanaan wukuf juga sering disebut dengan hari Arafah. Hari Arafah sejatinya bukanlah hari biasa.

Hari Arafah begitu istimewa sebab pada hari tersebut Allah Swt. beserta para malaikat menyaksikan hamba-Nya yang berkumpul di padang Arafah.

Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Nabi Muhammad saw. pada hadis berikut ini:

“Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba dari neraka pada hari itu daripada hari Arafah. Dan sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Dia membanggakan mereka (para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah) kepada para malaikat. Dia berfirman: ‘Apa yang dikehendaki oleh mereka ini?'” (HR Muslim nomor 1348, dari Aisyah).

Pelaksanaan Ibadah Wukuf

Pelaksanaan ibadah wukuf sering kali disebut sebagai cerminan peristiwa di Padang Mahsyar. Keduanya mempunyai kesamaan, sama-sama mengumpulkan banyak umat manusia dalam satu tempat.

Pelaksanaan wukuf secara tidak langsung juga bisa membuat jemaah yang beribadah haji untuk makin mengingat kematian dan kehidupan akhirat.

Seperti yang telah disebutkan di tas, wukuf di Padang Arafah dilakukan sejak siang hari. Oleh karena itu, ibadah wukuf diawali dengan pelaksanaan salat zuhur dan asar secara bersamaan atau jamak taqdim.

Setelah itu, akan ada seorang imam yang membimbing wukuf, serta seruan-seruan mengenai ibadah dan doa-doa yang harus dipanjatkan selama wukuf.

Sebagai rukun yang utama dan harus dikerjakan, wukuf juga mempunyai sejumlah aturan atau tata cara yang harus dilakukan, bahkan sebelum jemaah haji tiba di padang Arafah. Adapun tata cara pelaksanaan wukuf, sebagai berikut:

  • Wukuf dimulai dari perjalanan menuju ke Padang Arafah setelah terbit matahari pada 9 Zulhijah. Selama pejalanan ini dilakukan, jemaah dianjurkan sambil membaca talbiyah, tahlil, dan takbir.
  • Jemaah kemudian singgah di Namirah atau sebuah bukit di luar tempat wukuf.
  • Jemaah selanjutnya masuk ke area Padang Arafah, tepatnya setelah tergelincirnya matahari.
  • Jemaah yang melaksanakan wukuf harus memantapkan hati sebaik mungkin, kemudian membaca talbiyah sembari menantikan tahapan-tahapan ibadah wukuf.
  • Jemaah melaksanakan salat zuhur dan asar secara jamak taqdim, dilaksanakan berjamaah.
  • Setelah itu, jemaah akan mendengarkan khotbah Arafah. Umumnya, khotbah akan berkaitan dengan makna wukuf, mengenal Allah, amanat Rasulullah, serta tentang khotbah wada, dan sisi-sisi keagamaan lainnya yang membimbing jemaah menuju kemantapan doa dan zikrullah.
  • Tahapan terakhir yaitu berzikir, berdoa, dan membaca Al-Qur’an.

Kesalahan saat Melakukan Wukuf

Ada beberapa kesalahan yang harus dihindari jamaah saat melaksanakan wukuf. Beberapa kesalahan ini bisa membuat nilai-nilai dan amalan wukuf berkurang, bahkan bisa mengakibatkan wukuf tidak sah.

Adapun pantangan jemaah saat melakukan wukuf, sebagai berikut:

  • Melakukan wukuf di luar wilayah Padang Arafah.
  • Keluar dari Padang Arafah, sebelum matahari terbenam.
  • Menghabiskan waktu untuk mendaki Jabal Rahmah dan menuliskan prasasti sampai tidak fokus beribadah.
  • Lebih menyibukkan diri dengan berjalan-jalan dan berbelanja.
  • Menyibukkan diri berfoto-foto di Arafah.
  • Berdoa menghadap Jabal Rahmah dan membelakangi kiblat.
  • Tidur dan tidak memaksimalkan berdoa dan berzikir.
[ Terimakasih Telah Membaca Artikel Kami ]

Apakah Anda Tertarik Produk Stainless Steel? Kami siap membantu!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *