9 Penyebab Lutut Nyeri saat Ditekuk, Ketahui Cara Mencegah dan Mengatasinya
Jakarta – Lutut memiliki peranan penting dalam mendukung segala aktivitas harian Anda, mulai berdiri, berjalan, maupun berlari.
Di sisi lain, lutut Anda pasti akan menekuk berkali-kali saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal tesebut bisa terjadi saat olahraga atau bahkan saat bersantai.
Namun, ada beberapa penyebab yang dapat membuat lutut terasa nyeri ketika digerakkan, contohnya ketika ditekuk dan diluruskan. Kondisi ini tidak memandang umur dan bisa terjadi akibat cedera maupun penuaan.
Lutut yang terasa nyeri ketika ditekuk ini bisa menganggu aktvitas yang sedang Anda lakukan, terlebih jika aktivitasnya mengharuskan untuk duduk di waktu yang lama.
Dengan demikian, Anda perlu memahami penyebab dan bagaimana cara mencegahnya agar tidak timbul nyeri di lutut.
Berikut sembilan penyebab lutut nyeri saat ditekuk, beserta cara mencegah dan mengatasinya, seperti disadur dari Klikdokter, Jumat (17/6/2022).
Penyebab Lutut Nyeri Saat Ditekuk
1. Bursitis
Bursitis terjadi ketika kondisi suatu kantong yang disebut bursa, mengandung sedikit cairan yang berada di bawah kulit Anda, tepatnya di atas sendi. Bursa mencegah adanya gesekan antartulang ketika sendi sedang bergerak.
Jika terjadi penggunaan berlebih pada sendi, jatuh, maupun gerakan menekuk yang berulang, bisa terjadi iritasi pada bursa lutut. Kondisi ini sering disebut preacher’s knee.
2. Dislokasi Lutut
Dislokasi lutut bisa menjadi penyebab lutut sakit saat ditekuk. Kondisi ini ditandai dengan tempurung lutut yang bergeser ke lokasi yang tidak seharusnya sehingga menyebabkan nyeri lutut dan bengkak. Dokter biasa menyebutnya dengan dislokasi patella.
3. Robeknya Meniskus
Meniskus merupakan tulang rawan berbentuk C pada lutut yang berfungsi sebagai bantalan. Terkadang, cedera lutut menyebabkan tulang rawan robek.
Nah, robekan yang bersifat kasar pada ujungnya dapat tersangkut pada sendi sehingga menyebabkan lutut menjadi nyeri dan bengkak. Saat sendi lutut digerakkan, akan terasa ada yang menyangkut.
4. Osteoartritis
Osteoartritis sering kali menjadi penyebab nyeri lutut setelah usia 50 tahun. Selain itu, adanya riwayat cedera menjadi faktor risiko munculnya osteoartritis.
Pada osteoartritis, sendi lutut dapat menjadi bengkak dan terasa nyeri saat digunakan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kekakuan pada pagi hari.
5. Patellar Tendonitis
Patellar tendonitis juga bisa menjadi penyebab lutut sakit saat ditekuk. Tendon adalah jaringan yang kuat pada sendi. Jika Anda melakukan olahraga berlebihan, tendon akan meradang dan terasa nyeri. Nyeri dirasakan pada bagian bawah tempurung lutut dan bersifat tajam.
6. Artritis
Radang sendi atau artritis dapat terjadi di berbagai sendi, termasuk lutut. Kondisi ini bisa menyebabkan sendi menjadi kaku dan nyeri. Jika Anda mengalami lutut nyeri saat ditekuk dan diluruskan, bisa jadi itu dipicu oleh artritis.
7. Fraktur
Nyeri lutut juga bisa dipicu oleh fraktur atau patah. Tulang penyusun lutut dapat mengalami fraktur, termasuk tempurung lutut.
Patah tulang lutut ini dapat terjadi, misalnya pada kecelakaan lalu lintas atau pada lansia yang tulangnya melemah akibat proses osteoporosis.
8. Sindrom Patellofemoral
Sindrom patellofemoral adalah rasa nyeri di bagian depan lutut yang memburuk, terutama saat berlari, naik atau turun tangga, atau terlalu lama duduk. Pada keadaan ini, nyeri bersifat tumpul.
Sindrom ini sering kali disebut sebagai runner’s knee karena sering ditemukan pada mereka yang rutin berolahraga lari.
Meski belum ditemukan secara pasti penyebab dari sindrom ini, para ahli menyebutkan beberapa kondisi yang mungkin meningkatkan risiko terjadinya sindrom patellofemoral pada seseorang.
Faktor risiko tersebut, di antaranya pemakaian sendi yang berlebihan (overuse), ketakseimbangan otot, cedera, dan riwayat operasi. Penanganannya biasanya konservatif.
9. Penyakit Osgood-Schlatter
Lutut sakit saat ditekuk dapat dipicu oleh penyakit Osgood-Schlatter. Kondisi ini terjadi di usia muda, ketika tulang dan bagian lain dari lutut masih mengalami perubahan.
Penyakit ini memicu benjolan yang nyeri pada bagian tendon dan tempurung lutut bertemu dengan tulang tibia.
Olahraga berlebihan bisa menjadi satu di antara penyebab dari penyakit Osgood-Schlatter. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, keluhan ini akan menghilang.
Tips Mencegah dan Mengatasi Terjadinya Nyeri Lutut
Kendati cedera tak dapat sepenuhnya dicegah, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini untuk mengurangi risiko terjadinya lutut nyeri saat ditekuk:
- Berhenti berolahraga ketika terjadi nyeri pada lutut.
- Jika ingin menambah intensitas olahraga, lakukan secara bertahap.
- Lakukan peregangan pada lutut sebelum dan sesudah aktivitas fisik.
- Gunakan bantalan lutut untuk mencegah terjadinya bursitis, terutama jika Anda banyak berlutut di lantai.
- Gunakan sepatu yang tidak terlalu sempit maupun longgar, dan dapat memberikan sokongan yang cukup.
- Perkuat otot paha dengan peregangan serta penguatan rutin.
- Jika Anda kelebihan berat badan, turunkan beberapa kilogram agar tidak terjadi penambahan beban pada semua sendi.
- Kompres lutut dengan air dingin saat nyeri terjadi selama 15-20 menit.
- Posisikan tungkai dengan lutut yang sakit lebih tinggi dari bagian tubuh lain. Anda bisa melakukan ini dengan cara berbaring dan menyandarkan lutut pada tembok.
- Minum obat pereda nyeri.