Cara Memilih Hewan Kurban Terbaik dan Bebas PMK untuk Hari Raya Iduladha
Jakarta – Memasuki bulan Zulhijah, Allah Swt. memerintahkan hamba-Nya untuk menjalankan ibadah kurban pada hari raya Iduladha.
Hari raya Iduladha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah. Asal mula kisah perayaan kurban dari peristiwa nabi Ibrahim a.s. yang diperintahkan Allah Swt. untuk menyembelih putranya, nabi Ismail a.s.
Saat akan menyembelih, Allah turun tangan dan mengirimkan seekor domba jantan untuk dikorbankan menggantikan Ismail a.s. Ismail a.s. selamat karena nabi Ibrahim a.s. membuktikan bahwa dia akan mengorbankan putranya sebagai tindakan takwa-Nya.
Berkurban juga tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Kautsar ayat 1-2 yang berbunyi, ‘Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah’. (QS Al-Kautsar : 1-2).
Ibadah kurban dimaknai sebagai bentuk ketakwaan hamba-Nya kepada Allah untuk mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
Supaya ibadah kurban kita dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh Allah Swt., diharapkan kita lebih berhati-hati untuk memilih hewan kurban.
Apalagi kini, menjelang hari raya Iduladha, sedang merebak penyakit mulut dan kuku (PMK). Kita perlu memastikan hewan yang akan dikurbankan memiliki kualitas baik.
Lantas, bagaimana cara memilih hewan kurban terbaik dan bebas PMK untuk hari raya Iduladha? Berikut ini pembahasannya, seperti dikutip dari laman dompetdhuafa.org, Selasa (5/7/2022).
Memilih Hewan Kurban yang Sehat
Hewan yang dikurbankan tentu harus sehat. Hewan yang sakit memiliki kemungkinan membawa penyakit dalam dagingnya. Berikut ini cara memilih hewan kurban yang sehat:
- Perhatikan kondisi fisik, hewan kurban yang sehat memiliki bulu yang bersih, tubuh yang gemuk (tidak kurus), muka cerah, nafsu makan baik, lincah, suhu 37 derajat celcius, dan tidak demam.
- Perhatikan bagian-bagian lubang hewan kurban seperti mata, hidung, telinga, mulut, dan anus. Perhatikan juga, apakah ada cairan darah atau lendir. Jika ada, hewan kurban tersebut butuh diperiksakan kesehatan lebih lanjut.
- Periksa kotoran hewan kurban yang hendak dibeli. Jika padat maka sehat. Jika cair, hewan tersebut kemungkinan sedang mengalami sakit.
Dari Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, ‘Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang’. (Dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). (Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
Hewan Kurban Sesuai Syariat Tidak Memiliki Kecacatan
Selain kesehatan fisik, memilih hewan kurban juga perlu memperhatikan apakah hewan kurban memiliki kecacatan atau tidak.
Pastikan hewan tersebut tidak pincang, tidak buta, telinga dalam keadaan yang baik (namun ulama telah bersepakat, jika di telinga terdapat bekas eartag atau penanda lain maka dianggap bukan kecacatan).
Hewan yang akan dikurbankan, disarankan berjenis kelamin jantan. Hewan betina dipertahankan untuk mengendalikan populasi. Pada hewan jantan, pastikan hewan kurban tidak dikebiri. Testis atau buah zakarnya masih lengkap dua buah, dan letaknya simetris.
Hewan Kurban yang Telah Cukup Umur
Memilih hewan kurban sesuai syariat Islam yang sah untuk disembelih, harus telah cukup umur. Dilarang hukumnya menyembelih hewan yang kurang usia. Berikut ini daftar usia hewan kurban yang boleh disembelih:
- Domba: Sekurang-kurangannya berumur satu tahun, atau telah berganti gigi (musinnah).
- Kambing: Sekurang-kurangnya berumur dua tahun, dan telah memasuki tahun ketiga.
- Sapi atau kerbau: Sekurang-kurangnya berumur lima tahun, dan telah mulai memasuki umur ke-6.
Untuk mengetahui sekilas usia hewan kurban, umat muslim dapat melihat giginya sudah tanggal atau belum. Jika belum, berarti belum dewasa dan belum layak untuk disembelih sebagai hewan kurban.
Diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba’. (Hadis Riwayat Muslim no. 1963)
Lihat Kondisi Kebersihan Lokasi Tempat Penjualan
Selain memeriksa hewan kurban dari kondisi tubuh, perhatikan juga kondisi dan kebersihan lokasi tempat penjualan hewan kurban. Periksa, apakah terdapat tumpukan kotoran yang tidak dibersihkan.
Apakah lokasi penjualan banyak sampah berserakan dan cenderung jorok? Kondisi lingkungan tempat hewan kurban tinggal juga akan memengaruhi kesehatan mereka.